Ketika Bayi Saya Sunsang

Amankah Posisi Janin Sunsang


Hasil USG minggu ke-32 yang bikin galau itu 

Di minggu ke-32 kemarin dokter kandungan tempat saya rutin periksa mengabarkan bahwa bayi ke-6 kami berada posisi sunsang. Alias kepalanya di atas. Pedahal kehamilan yang dulu-dulu biasanya ketika sudah diatas 30 minggu posisi bayi kepalanya sudah di bawah. Kata dokter sih bagi kehamilan anak berikutnya posisi bayi dengan kepala di atas memang wajar. Itu di sebabkan ruang rahim yang sudah lebih luas di banding kehamilan anak pertama. Otomatis janin mempunyai ruang gerak lebih luas untuk jumpalitan #tsaaah ^.^. memang sih sebelum periksa itu saya sedikit merasa sesak karena terasa ada yang menyundul-nyundul di dada. Ternyata itu kepala bayi.



 Apakah posisi sunsang berbahaya?. Kata bu dokter sih tergantung. Jika itu kehamilan pertama dan sampai HPL alias hari persalinan posisi janin masih sunsang biasanya tenaga medis tidak berani mengambil resiko. Tetapi untuk kelahiran selanjutnya masih bisa di tolerir dengan syarat tertentu. Misalnya posisi kepala di atas masih lebih aman ketimbang melintang. Janin tidak terlalu besar karena jika bobot janin besar akan sulit keluar dari panggul. Tekanan darah ibu normal dan ibu tidak kesakitan. Tetapi sebaiknya sih si ibu lebih banyak berkonsultasi ke tenaga medis tentang persiapan bayi dengan posisi sunsang ini.

Saya sendiri mendapat saran dari dokter untuk melakukan posisi yang mempermudah bayi untuk balik ke posisi semula yakni kepala di bawah

1.     Melakukan posisi menungging selama 3 kali sehari yang masing-masing 10-15 menit. Dianjurkan juga untuk memperpanjang masa sujud ketika salat. Karena jujur nungging selama itu bikin nafas ngos-ngosan ternyata (hadeh) jadi mending sujud  sekalian salat saja. Toh jadi dihitung ibadah kan ya? #gakmaurugi ^_^



2.     Saran ini saya dapat dari bu bidan Mugi Rahayu pengagas persalinan Maryam. Ketika malam hari cari kepala bayi, lalu letakkan senter yang menyala kemudian di tempelkan di kulit perut. Terus gerakkan dengan pelan ke bawah ke arah vagina secara melingkar. Lakukan pada saat bayi aktif. Pelan-pelan saja ya. Ga usah terlalu dekat jaraknya dan sambil bayi di ajak ngobrol.


Alhamdulillah saya melaksanakan dua metode di atas secara rutin selama hampir tiga minggu dan kemudian kepala bayi berbalik ke bawah.

Meskipun demikian selama tiga minggu itu saya tetap saja dihinggapi rasa khawatir. Khawatir jika posisi janin tidak mau berbalik ke bawah. Saya kemudian bertanya-tanya ke beberapa teman yang pernah mengalami posisi sunsang pada kehamilannya. DAN ternyata, posisi sunsang bisa di perbaiki secara manual. Alias di ubah posisinya dari luar oleh tenaga medis lo. Wiiiii ngeri. Tapi memang ada tenaga medis dan non medis yang berani melakukan praktik itu. Jika di dokter-dokter mereka akan melakukan hal ini dengan sebelumnya si ibu di anastesi terlebih dahulu. Karena memang katanya lumayan nyeri. Tetapi jika di bidan-bidan senior mereka melakukannya tanpa anastesi. Dan biasanya para tenaga medis ini melakukan pemutaran manual ini di atas kehamilan 34 minggu. Bahkan seorang teman menawarkan pada saya untuk mendatangi ibunya yang seorang bidan senior untuk melakukan putar manual ini. Dan juga ternyata banyak juga lo dukun-dukun bayi yang mampu melakukan putar manual ini. Bahkan hanya dengan sedikit sentuhan dan sepatah mantra….hehehe, bayi kemudian berputar dengan sendirinya. Wuih, sakti juga ya dukun-dukun bayi kita.


Saya sendiri sempat tertarik dengan putar manual ini dan berkonsultasi dengan suami. Tetapi apa kata suami. Saya dianggap melanggar hak janin, walah, kok bisa.


 “Mbok ya biarin kepalanya di atas sementara, kalo kamu sudah sujud panjang tapi bayinya belum mau muter ke bawah itu artinya si bayi paling mengerti bahwa itu posisi paling nyaman dan aman buat dia”.

 Mak jleb rasanya. Hiks. Si bapak ini kalau ngomong memang nyelekit terkadang, tapi kalau dipikir-pikir ya benar juga sih. Akhirnya saya urungkan niat untuk putar manual ini. Saya serahkan semua urusan pada Allah. Yang penting setiap habis salat saya menungging lagi selama 10-15 menit. Bahkan biasanya si bapak yang baru pulang dari masjid jadi ikut-ikutan duduk di sebelah saya sambil ngelus-ngelus punggung sambil mulutnya komat-kamit baca doa. Hiks, jadi terharu #dasar emak cengeng.


Sekarang Alhamdulillah posisi bayi sudah mapan dengan kepala di bawah. Tinggal menunggu lounching saja tahun depan. Semoga persalinan saya normal dan lancar. Saya dan bayi saya sehat, selamat tidak kurang suatu apapun dan rejeki kami juga lancar dan berkah. Aamiin. 


17 komentar

  1. semoga sehat selamat hingga persalinan bund :
    dua kali kehamilan saya juga disuruh banyak ikhtiar dibanyakin shalatnya, dipanjangkan sujudnya, dibacakan surat yusuf, maryam dan tadarus. alhamdulillah persalinan lancar,padahal bayinya kehabisan ketuban dan terlilit tali pusar :)

    BalasHapus
  2. sungsang...bikin deg-deg ya mak

    BalasHapus
  3. Aamiin... moga sehat terus sampe lahiran yah Mak. Ibu dan bayi selamat :)

    BalasHapus
  4. Pas sungsang, saya diminta banyak sujud dan posisi ngepel. Good luck ya Mak :)
    bukanbocahbiasa dot com

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama dokter jg disuruh banyak posisi mengepel mak waktu itu. alhamdulillah manjur :)

      Hapus
  5. Waaaah, Mak Irul lagi nunggu hari lahiran ternyata. Sehat-sehat ya, mak. Info penting nih buat yang belum pengalaman hamil ^_^. Ah, jleb banget itu komen suamimu, mak.

    BalasHapus
  6. saya jg pernah sungsang, untung bisa balik lg setelah rajin nungging n ngepel melantai.
    semoga sehat terus n lahirannya lancar ya mak. aamiin ^_^

    BalasHapus
  7. Dulu si sulung juga sunsang, rajin sujud. Tapi pas mbalik terjerat ususku, terpaksa seksio juga :)

    BalasHapus
  8. semoga dilancarkan proses persalinannya, Mak

    BalasHapus
  9. Allhamdulillah kalau sudah ke posisi bawah mak. Mungkin bayinya lagi jalan-jalan ya jadi muter :) semoga lancar ya

    BalasHapus
  10. wah jadi nambah ilmu say mbak hehe...

    BalasHapus
  11. Anonim26/2/15

    Follow kami yuk Moms, banyak informasi menarik seputar kehamilan, breastfeeding tips dan parenting >> http://id.mamitalk.com ; Facebook: MamiTalk

    BalasHapus
  12. sealami mungkin ya Mbak, tidak perlu diputar manual.

    BalasHapus
  13. Hamil memang selalu sarat dengan pengalaman aneka rupa, setiap bumil pasti punya cerita unik dan berbeda. hehehe :*

    BalasHapus

Terima kasih untuk kunjungannya. Semoga bermanfaat. Harap meninggalkan komentar yang positif ya. Kata-kata yang baik menjadi ladang sedekah untuk kita semua.